TfCiGfz8TpAlGpriBSY7TSO6BA==

Konsep Tabarruk Menurut Ahlus Sunnah wal-Jamaah

🕌 Konsep Tabarruk Menurut Ahlus Sunnah wal-Jamā‘ah

Masjid Nabawi Madinah

Tabarruk (تَبَرُّك) adalah ajaran luhur dalam Islam yang diajarkan oleh Ahlus Sunnah wal-Jamā‘ah. Secara bahasa, artinya mencari keberkahan (barakah) — yaitu limpahan kebaikan dari Allah melalui sebab tertentu. Dalam syariat, tabarruk berarti mencari keberkahan dari amal saleh, orang saleh, atau peninggalan Rasulullah ﷺ dengan keyakinan bahwa semua keberkahan berasal dari Allah semata.


1. Dalil dan Hadis Tentang Tabarruk

Hadis A — Asmā’ binti Abī Bakr (raḍiyallāhu ‘anhā)

جَاءَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا بِأَرْضٍ فِيهَا مَاءٌ، فَشَرِبَ النَّبِيُّ ﷺ وَهُوَ قَائِمٌ.
(رواه البخاري)

“Asmā’ binti Abī Bakr datang membawa air, lalu Nabi ﷺ meminumnya dalam keadaan berdiri.” (HR. al-Bukhārī)

Hadis B — Anas bin Mālik (raḍiyallāhu ‘anhu)

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا تَوَضَّأَ كَادُوا يَقْتَتِلُونَ عَلَى وُضُوئِهِ
(رواه مسلم)

“Ketika Rasulullah ﷺ berwudhu, para sahabat hampir saling berebut untuk mendapatkan sisa air wudhunya.” (HR. Muslim)

Ilustrasi Sahabat Nabi

2. Penjelasan Para Ulama

  • Ibn Hajar al-‘Asqalānī dalam Fatḥ al-Bārī: sahabat mencari berkah dari Nabi ﷺ sebagai bentuk cinta dan adab, bukan penyembahan.
  • Imam an-Nawawī dalam Syarḥ Ṣaḥīḥ Muslim: tabarruk dengan bekas Nabi ﷺ adalah amalan sahabat yang sahih.
  • Ibn Taymiyyah & Ibn al-Qayyim: membolehkan tabarruk selama diyakini bahwa manfaat berasal dari Allah.

3. Dalil Akal dan Dalil Nash

Dalil Akal: Setiap manusia menggunakan sebab untuk mendapatkan hasil. Air menghilangkan haus, tapi manfaatnya dari Allah. Begitu pula tabarruk — sebab yang diizinkan syariat.

Dalil Nash: Para sahabat berebut sisa air wudhu Nabi ﷺ, dan beliau tidak melarangnya — bukti kebolehan tabarruk.

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ
“Katakanlah: beramallah kamu, maka Allah akan melihat amalmu.” (QS. At-Taubah: 105)

4. Perbedaan Tabarruk dan Tawassul

Aspek Tabarruk Tawassul
Makna Mencari keberkahan dari sesuatu yang memiliki hubungan dengan kebaikan Memohon kepada Allah dengan perantara amal saleh atau doa orang saleh
Contoh Meneteskan sisa air wudhu Nabi Berdoa: “Ya Allah, dengan doa Rasul-Mu, kabulkan permintaanku.”
Hukum Dibolehkan dengan keyakinan benar Dibolehkan oleh Ahlus Sunnah

5. Praktik Sahabat sebagai Hujjah

Perbuatan sahabat menjadi hujjah karena mereka memahami tauhid langsung dari Rasulullah ﷺ. Selama Nabi tidak melarang, maka itu menjadi dalil kebolehan. Batasnya: tidak meyakini benda atau peninggalan itu memberi manfaat sendiri tanpa izin Allah.

6. Cara Ziarah agar Sesuai Tauhid

  1. Niat untuk mengingat kematian dan mendoakan mayit.
  2. Tidak meminta atau berdoa kepada penghuni kubur.
  3. Tidak mengusap atau memohon berkah secara berlebihan.
  4. Menjaga adab dan kesopanan.
Ziarah Kubur Islami

7. Menjawab Tuduhan “Tabarruk = Syirik”

Jawaban: Tabarruk bukan syirik, karena tidak menyembah selain Allah. Yang diminta adalah keberkahan dari Allah melalui sebab yang halal. Sahabat melakukannya, dan Nabi ﷺ tidak melarang. Jika itu syirik, tentu beliau akan menegurnya.

8. Kriteria Tabarruk yang Tidak Bid‘ah

  • Berdasarkan dalil sahih atau amalan sahabat.
  • Niatnya hanya kepada Allah.
  • Tidak menambah ritual baru dalam ibadah.
  • Tidak mengandung keyakinan berlebih terhadap benda.
Ilustrasi Berdoa Tabarruk

Kesimpulan

Tabarruk adalah mencari keberkahan melalui sebab yang diizinkan syariat. Ia tidak bertentangan dengan tauhid, karena semua manfaat datang dari Allah. Dengan niat yang benar, tidak berlebihan, dan berdasarkan dalil, tabarruk justru menguatkan cinta kepada Rasulullah ﷺ dan para salihin.


Kata Kunci SEO:

tabarruk ahlus sunnah, dalil tabarruk sahabat, tabarruk bukan syirik, ziarah kubur sesuai sunnah, tabarruk dan tawassul, tabarruk dalam islam

© 2025 | Kajian Islam Yayasan Al Munawwaroh | Disusun oleh Agus Manshurudin

Komentar0

Type above and press Enter to search.