Kurikulum merupakan seperangkat menu makanan 4 sehat 5 sempurna untuk dikonumsi peserta didik di masing-masing lembaga pendidikan. Sayangnya, selera, minat, bakat dan daya serap peserta didik berbeda-beda.
Sehingga
kurikulum merdeka digadang-gadang menjadi kurikulum yang sangat tepat untuk
kemajuan pendidikan Indonesia. Lalu apa dan bagaimana arti kurikulum merdeka
itu?
Apa itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat
ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek
tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Nadiem mengatakan, inti dari Kurikulum Merdeka adalah
Merdeka Belajar. Konsep ini, dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan
bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki
minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama.
Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak
disukai. Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa
dan sekolah.
Nadiem mencontohkan lagi, nantinya di sekolah SMA tidak akan
ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. “Di dalam
program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki
Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata
Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).
Ia mengatakan, siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang
diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA. “Ini salah satu keputusan atau
choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang
sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim meluncurkan Kurikulum Merdeka. Sebelumnya,
Kurikulum Merdeka dikenal sebagai Kurikulum Prototipe. Menurut Nadiem,
Kurikulum Merdeka ini sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak. Selain itu,
kurikulum ini juga diluncurkan di sekolah lain.
Nadiem mengatakan, Kurikulum Merdeka ini sudah mulai
digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.
Sehingga, sekolah bisa melaksanakan kurikulum baru ini
secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing.
Konsep dan Kerangka Kurikulum Merdeka
Dilansir dari laman kurikulum.kemdikbud.go.id, Kurikulum
Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus
berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid.
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran
adalah:
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Tetapi, Kemendikbud Ristek juga masih memberikan
kelonggaran, jika masih ada sekolah yang belum bisa menerapkan Kurikulum
Merdeka, maka bisa menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat. Kemendikbud Ristek memberikan kewenangan
kepada kepala sekolah dan guru untuk memilih kurikulum.
Nadiem Makarim: Ini Keunggulan Kurikulum Merdeka “Kurikulum ini adalah opsi pilihan karena kita sudah sangat sukses dengan kurikulum darurat, kita gunakan filsafat yang sama, pilihan bagi sekolah mengikuti kesiapannya masing-masing," ungkap Nadiem.
Apakah yang dimaksud dengan Kurikulum Merdeka?
Apa perbedaan kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka?
Apa tujuan Kurikulum Merdeka?
Apa yang dimaksud dengan pendidikan yang merdeka?
Itulah tadi Arti Kurikulum Merdeka menurut Istilah dan Penjelasan Nadiem Makarim
0 Komentar