Banner 1

Teks Pidato Mujahadah Nafs (Memerangi Hawa Nafsu) - Lomba KSM 2018

TEKS PIDATO MUJAHADATUN NAFSI
(Memerangi Hawa Nafsu)

Mujahadatun Nafsi, artinya kesungguhan dalam mengendalikan hawa nafsu. Mujahadatun Nafsi juga diartikan sebagai upaya untuk mengendalikan diri, atas emosi dan keinginan-keinginan liar yang ada pada diri kita.
Setiap manusia pasti mempunyai hawa nafsu, yaitu kesenangan atas nafsu dan keinginan, nafsu tersebut ada yang baik dan juga ada yang buruk. Nafsu yang baik akan mengajak manusia melakukan kebaikan dan ketaatan, sebaliknya nafsu yang buruk mengajak manusia berhura-hura, hanya memikirkan perut, kesanangan syahwatnya, kekayaan, kemewahan dan tentunya jauh akan dari tuhan.   

memerangi hawa nafsu, mujahadah nafs


Sahabat yang dimulyakan Allah SWT
Innan Nafsa, lammarotum bissu’, Firman Allah dalam Al quran yang artinya: Sesunggungnya nafsu pasti memerintah pada keburukan. Maka sebagai pemuda now, pemuda zaman sekarang, kita harus sangat berhati-hati. Karna saat ini lebih-lebih nafsu seorang remaja, sangat mudah sekali diprofokasi, mudah marah dan tersinggung, tidak mau diperingatkan oleh yang tua, dan maunya berbuat senaknya saja, suka kebebasan, santai-santai dengan main HP, Sosial Media dan tanpa mau serius dalam belajar dan memikirkan masa depan.
Nabi Muhammawa SAW bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ اِنَّمَا الشَّدِيْدُ مَنْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ.رواه ابو داود
Orang kuat bukanlah orang yang menang gulat, tetapi yang dikatakan orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan diri ketika marah.” (HR. Abu Daud)

Sahabat yang dimulyakan Allah SWT
Lalu apa yang harus dilakukan sebagai seorang remaja zaman sekarang untuk memerangi Hawa Nafsu kita. Cukupkah kita hanya diam diri di dalam kamar, tanpa berbuat apa-apa? Tentu tidak. Untuk memerangi hawa nafsu, kita harus lakukan hal-hal sebagai berikut:

Pertama:
Kita harus selalu rajin beribadah kepada Allah SWT. Dengan ibadah hidup kita akan menjadi tenang dan selalu dekat dengan Tuhan. Utamanya adalah sholat, marilah kita istiqomahkan untuk selalu shalat 5 waktu. Dengan wudhu dan sholat, nafsu kita akan terkendali. Dengan sholat kita akan jauh dari kemungkaran.

Kedua:
Mengisi hari-hari kita dengan hal-hal positif, seperti membaca Al qur’an. Mengikuti pengajian-pengajian dan shalawat. Dengan melakukan hal-hal tersebut kita akan jauh dari segala nafsyu buruk dan kemaksiatan.  Dengan shalawat, maksiat pasti minggat.

Ketiga:
Rajin belajar dan menambah wawasan dari manapun sumbernya. Apalagi saat ini, kita dimudahkan dengan adanya internet. Yang dapat digunakan untuk mencari informasi dan pengatahuan. Jangan sampai hanya kita gunakan sebagai chatingan, update status dan update story saja.

Keempat:
Carilah teman yang baik. Dengan teman dan lingkungan yang baik tentu akan mengajak kita dalam kebaikan. Teman juga akan mempengaruhi perkataan dan sikap kita dalam pergaulan. Maka kita harus waspada, jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif.

Kelima:
Tinggalkan Pacaran. Dalam pacaran yang terjadi hanya ada kemaksiatan dan menuruti hawa nafsu. Mulai dari kenalan, menjadi chatingan, lalu ketemuan, lalu halan-halan, Akhirnya hamil duluan. Naudzu billah tsumma naudzu billah.   

Dari kelima hal diatas, tentu akan mengendalikan diri kita untuk jauh dari kesenangan-kesenangan yang tidak ada manfaatnya. Hawa nafsu tidak akan masuk pada pemuda yang selalu mengisi hari-harinya dengan kegiatan positif. Karena pemuda biasanya senang menganggur dan santai-santai menuruti hawa nafsu, maka fantadhiris saah, tunggulah masa kehancuran dan kegagalan. Seperti syair berikut ini:
إِنَّ الشَّبَابَ وَالْفَراَغَ وَالْجِدَهْ # مَفْسَدَةٌ لِلْمَرْءِ أَيَّ مَفْسَدَهْ
Sesungguhnya pemuda yang nganggur dengan fasilitas kemewahan yang dimiliki, akan membawanya pada kerusakan dan kegagalan.